Anis kembang atau punglor kembang atau Zoothera interpres merupakan salah satu burung asli Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Anis kembang tersebar di daerah Nusa Tenggara, Sunda Besar, Malaysia dan Filipina. Jumlahnya di alam pada daerah-daerah tersebut sudah menyusut. Menurut catatan BirdLife Indonesia, anis kembang masih mudah dijumpai di daerah Flores dan Kalimantan.
Anis kembang hidup pada hutan primer, hutan sekunder yang tinggi dan hutan yang rusak dan lahan yang pohonnya banyak, juga petak-petak hutan yang terisolasi. Burung ini ditemukan pada ketinggian, 200-1300 m (Lombok), 200-1000 m (Sumbawa). Sedang di Flores dijumpai pada dataran rendah sampai ketinggian sekitar 1000 m. Selain itu, BirdLife Indonesia juga mencatat sebaran burung ini di Sumba dan Timor. Pastinya, anis kembang merupakan burung yang sebaran berbiaknya terbatas hanya di Nusa Tenggara saja.
Burung anis kembang sebenarnya termasuk burung monomorfik, yakni jantan dan betina berpanampilan sama. Namun ada beberapa tips yang bisa digunakan untuk memilih anis kembang jantan dan betina. Hanya saja perlu dicatat bahwa perbedaan ini hanya bisa dilihat jika dilakukan perbandingan pada beberapa anis kembang. Kalua hanya ada satu burung anis kembang, kadang orang yang belum berpengalaman akan kesulitan menentukan atau memperkirakan jenis kelamin anis kembang.
Ciri secara umum yang sering digunakan orang antara lain adalah pada bentuk dan struktur mata dan kelopaknya, kontras pada bulu, cara berdiri dan cara ngeriwiknya. Untuk anis jantan, secara umum bermata menonjol. Yang jantan, datar. Jika warna bulu lebih tegas kontrasnya, lebih mengkilap, diyakini sebagai jantan.
Pada pantat anis kembang jantan, juga terlihat ada bulu hitam atau abu-abu yang berlekuk-lekuk menyerupai pola gambar awan. Sementara anis kembang betina, warna bulu pantat hanya sewarna, yakni putih (bisa terang, bisa keruh). Namun membedakan warna bulu semacam ini tidak bisa diterapkan untuk memilih anis kembang yang masih trotolan. Untuk anis kembang trotolan, maka jika ngeriwiknya dengan membuka paruh, diyakini sebagai jantan. Jika hanya menggelembung-gelembungkan leher, meski terdengar keras, diyakini sebagai betina.
Sementara kalau dilihat dari cara atau gaya berdirinya, anis kembang jantan cenderung merapatkan kaki dan betina sedikit merenggang dan agak menunduk. Untuk burung jantan yang sudah birahi, jika didekatkan betina dia akan menanduk-nanduk, dengan gaya body menyenduk-nyenduk seperti ular kobra. Sedangkan betina yang sudah birahi, jika didekatkan atau mendengar jantan berkicau, akan menggetar-getarkan atau membuka-tutup sayap terus-menerus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar