Ulat Hongkong
Ulat hongkong ( Mealworms / tenibrio molitor ) termasuk serangga yang sangat mudah diternakan.
Hanya dibutuhkan satu kotak plastik yang tidak perlu lebih besar dari kotak sepatu untuk memelihara ulat hongkong. Pastikan kotak plastik bersih sebelum digunakan. Masukkan voor segar ke dalam kotak lalu masukkan maksimal 100 ulat hongkong. Beri makan mereka potongan umbi kentang segar secukupnya dan diganti secara rutin. Untuk menambah nutrisi bisa juga ditaburkan bubuk kalsium dan vitamin pada kentang.
Kira2 seminggu kemudian beberapa ulat akan berwarna lebih terang menjadi kepompong. Pastikan memberi makanan yang cukup bagi ulat2, atau mereka akan memakan kepompong tersebut. Kepompong akan berubah menjadi kumbang, kawin dan bertelur. Oya, biasanya mereka menaruh telurnya pada potongan kentang dan satu betina bisa bertelur antara 100 -200 telur yang akan menetas seminggu kemudian.
Enaknya sih beli aja kalo ulat hongkong soale dikonsumsinya juga jarang kan kalo buat burung kecuali bagi yang punya piaraan reptil enaknya memang diternak.
Ulat Hongkong
Ulat Bumbung
Ulat bumbung ( waxworm ) sebenarnya adalah larva dari ngengat lilin (Galleria mellonella) yang merupakan hama bagi para peternak lebah madu. Larva ini melubangi dan bersembunyi dalam sarang madu yang menjadi makanannya. Saat memelihara ulat bumbung, kita bisa saja dengan mudah membuat keadaan / lingkungan yang kurang lebih sama.
Ngengat madu dewasa berwarna abu2 atau coklat, sebesar kira-kira 2,5 cm dengan bentangan sayap kira-kira 3 cm. Telur kecil berwarna putih. Larva ( ulat bumbung ) berwarna putih susu atau sedikit coklat, lalu berubah menjadi abu-abu gelap atau coklat saat siap menjadi kepompong.
Dibutuhkan waktu 6 – 7 minggu sejak dari telur hingga menjadi ngengat dewasa pada suhu 30°C dan kelembaban nisbi antara 75% hingga 85%.
Biasanya ulat bumbung disimpan dalam bumbung bambu. Dan biasanya pula dibiarkan tanpa makanan. Tentu saja hal ini menyebabkan ulat kelaparan dan kekurangan nutrisi. Memang mereka dapat bertahan hidup 1 – 2 minggu tanpa makan, namun kita tentu tidak mau memberi makan piaraan kita makanan tanpa nutrisi, bukan?
Untuk ulat bumbung, kita dapat menggunakan satu toples plastik / kaca bening yang tinggi atau tangki kecil. Jangan menggunakan menggunakan kayu atau material plastik yang lembut karena ulat akan dapat mengunyahnya.
Jika menggunakan toples, buatlah lubang bulat yang besar pada penutupnya. Lalu tutup lubangnya dengan kain kasa untuk sirkulasi udara dan mencegah tumbuhnya jamur. Selain itu juga untuk mencegah ulat atau ngengat melarikan diri.
Sebagai resep makanannya yang paling mudah adalah sbb:
• 1,200 mg sereal bayi
• 100 ml madu
• 100 ml gliserin u.s.p ( hindari yang tipe wood rose, beracun )
• 100 ml air hangat ( atau air sulingan )
• 5 ml vitamin suplemen ( tambahan )
• 1.5 mg bubuk kalsium ( tambahan )
• 3 – 4 sendok makan lilinmadu ( tambahan )
• 1 sendok makan ragi ( tambahan )
Campuran tersebut diblender sampai masakan bayi terasa halus, renyah, dan masih lengket menggumpal jika dicubit ( seperti adonan donat lah... )
Masukan serutan kayu ( untuk hamster biasanya ) lalu taruh makanan didasar toples baru kemudian masukan ulat. Masukkan potongan kain halus atau kain katun tipis didalam toples sebagai tempat bergantung kepompong dan ‘taman’ bermain larva / ulat yang baru menetas. Beberapa minggu kemudian, kita akan melihat ulat berubah menjadi kepompong dan berubah menjadi ngengat yang kemudian akan bertelur dan menetas menjadi ulat bambu yang baru. Cihuiy...:p
Sisa makanan dapat disimpan di toples dan dimasukkan kulkas. Jangan lupa kasih tulisan ditoplesnya ‘bukan untuk dimakan’ atau apalah, karena salah-salah dikirain selai kacang roti lagi. Hehehehehe…:confused: :p
Ulat Bambu / Bumbung
Perbandingan kandungan nutrisi /ekor ulat:
Kandungan Gizi | Ulat Hongkong | Ulat Bumbung |
Air | 63% | 61.73% |
Protein | 19% | 15.70% |
Lemak | 14% | 15.70% |
Serat | 2% | 7.69% |
Karbohidrat | 4% | - |
Sumber : www.kicaumania.org